Rabu, 28 Januari 2009

MATERI KELAS X BAB II

3.2 Sumber Ekonomi yang Langka dan Kebutuhan manusia yang tidak terbatas

Melihat banyak beragamnya kebutuhan, manusia harus berusaha sebab tidak selamanya sarana dan sumber ekonomi itu ada setiap saat. Orang-orang barat berusaha mencari rempah-rempah sampai kepelosok dunia, bahkan sampai ke Indonesia. Demikian pula orang Jepang, agar terpenuhi kebutuhannya mencari minyak bumi ke berbagai negara, karena di jepang langka akan sumber minyak. Segala pengorbanan mereka keluarkan agar bisa terpenuhi kebutuhannya.

a. Kelangkaan Sumber alam.

Kelangkaan sumber alam ini untuk negara maju biasanya berupa bahan mentah seperti minyak bumi, hasil pertanian, hasil hutan dan sebagainya. Jadi sumber ekonomi atau faktor produksi yang langka untuk negara maju ialah sumber alami yang berupa, bahan mentah sebagai bahan industri. Untuk memperoleh bahan mentah itu negara maju mengeluarkan biaya yang tinggi.

Sumber alami lain yang dianggap langka merupakan sumber ekonomi, dan dapat diperjual belikan , misalnya emas, perak, tembaga biji besi nekel dan lain-lainnya. Tidak semua tanah dibumi ini mengandung berbagai jenis tambang, sehingga bahan tambang merupakan sumber alam yang langka.

Contoh lain sumber alami yang langka adalah air, bukan hanya dipadang pasir air itu disebut langka, tetapi kenyataannya, air dianggap langka karena harga air mahal. Contoh harga kemasan air satu liter ternyata lebih mahal dari satu liter bensin.

b. Kelangkaan Tenaga Kerja.

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa sangat potensial jika dimanfaatkansebagai sumber insani, sumber daya manusia untuk kepentingan pembangunan.apalagi jika dilihat dari struktur usia yang rata-rata kebanyakan adalah usia kerja. Tetapi persoalannya adalah secara potensial tenaga kerja yang manakah yang produktif itu ?

Dinegara berkembang seperti indonesia, Malaysia, India , Thailand, Kamboja serta negara-negara berkembang lainnya jumlah pendududnya rata-rata banyak, namun tenaga kerjanya masih kurang produktif artinya

1. tenaga kerja kurang terdiddik

2. kurang terlatih

3. kurang pengalaman

4. kurang keahlian

5. kurang keberanian

6. dan kurang kreatif

dengan demikian di Indonesia atau negara berkembang lainnya tenaga ahli termasuk hal yang langka, sehingga walaupun banyak jumlah usia tenaga kerjanya, tetapi kwalifikasi yang dibutuhkan dunia kerja tidak memenuhi syarat.

Jadi tenaga kerja keahlian menjadi langka, karena mereka sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat.

c. Kelangkaan Modal dan Teknologi.

1. Kekurangan modal untuk membiayai kegiatan produksi.

Negarr-negara berkembang sangat membutuhkan uang untuk membiayai kegiatan produksinya. Namun hal itu tidak dapat berjalan jika tidak ada modal berupa uang. Oleh karena itu modal dianggap langka, karena membutuhkan pengorbanan dan pembiayaan yang cukup tinggi untuk mendatangkannya. Biasanya modal itu didatangkan dari negara-negara maju.

2.Teknologi, yaitu berupa alat produksi yang lebih produktif, dan lebih canggih. Dinegara-negara berkembang teknologi maju termasuk barang yang langka.

3.3 Masalah Pokok Ekonomi

Masalah pokok dalam setiap perekonomian pada dasarnya sama, yaitu, berkenaan dengan apa yangakan diproduksi, bagaimanakah cara memproduksi, bagaimanakah cara memproduksinya, dan untuk siapa barang itu diproduksi.

Menurut ahli ekonomi, Paul A Samuelson, ada tiga masalah utama dalam setiap perekonomian, yaitu menyangkut persoalan berikut ini ;

1. persoalan pokok dari organisasi ekonomi, berkenaan dengan tiga masalah utama ,apa (what), bagaimana (how) dan untuk siapa (for whom).

2. persoalan pemilihan penggunaan teknologi, dengan sumber ekonomi yang terbatas, berupa biaya, dengan hukum yang semakin berkurang.

3. persoalan pertumbuhan penduduk, denga hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Masalah Organisasi Ekonomi.

Setiap masyarakat, apakah masyarakat liberal, komunis, sosialis, atau religius dan Pancasilais harus mengadapi ketiga persoalan organisasi ekonomi.

  1. Barang apa (what) yang akan diproduksi, dan berapa jumlahnya ?

Tentu saja setiap masyarakat akan menghadapi beberapa pilihan untuk menentukan barang mana yang akan dihasilkan, atau jasa mana yang akan diproduksi. Hal ini banyak ditentukan oleh kondisi masyarakat dan keadaan sumber ekonomi , serta kondisi sosio budayanya. Di Indonesia karena kondisi alam atau sumber ekonomi, tanah subur , iklim yang mendukung, tenaga kerja banyak, teknologi masih kurang, maka masyarakat dan pemerintahan menentukan pilihan untuk memproduksi pertanian yang berkenaan dengan persawahan, perladangan, perikanan, perkebunan, peternakan dan hasil hutan. Demikian juga dalam pembangunan ekonomi, Indonesia tetap berpola pada usaha pertanian (lihat Program Pelita I s/d V dalam GBHN).

Setelah menentukan pilihan barang dan jasa yang akan dihasilkan suatu masyarakat, selanjutnya harus menentukan berapa banyak barang dan jasa itu harus diproduksi dalam jangka waktu tertentu. Bagaimana kwalitas barangnya?.

  1. Bagaimana (how) barang itu akan diproduksi.

Hal ini jelas selalu memperhatikan kondisi factor produksi, terutama menyangkut sumber daya manusia dan pengguna teknologi, mana yang lebih bijaksana untuk suatu masyarakat dan pemerintahannya dalam mengusahakan pertanian seperti Indonesia.

Pengelolaan dan pengusahaan pertanian dimasyarakat Indonesia masih banyak mengunakanhal-hal berikut ini.

a. Tenaga Manusia

hal ini dilakukan karena tenaga kerja manusia cukup banyak dan masih murah.

Dengan demikian dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Lain lagi dengan negara maju, seperti Jepang dan Amerika tenaga manusia termasuk biaya yang mahal, karena pertumbuhan penduduk kecil dan tenaga kerja manusia sedikit.

b. Tenaga Mesin atau Teknologi Canggih.

Di negara maju karena tenaga manusia mahal dan langka, maka untuk memproduksi suatu barang lebih tepat mengunakan tenaga mesin. Hal ini bisa kita lihat dinegara Jepang atau amerika dalam mengelola bidang pertanian dan lain-lainnya selalu mengunakan teknologi mesin yang cukup canggih. Demikian juga dalam memproduksi pakaian dan alat-alat rumah tangga, semua mengunakan alat-alat teknologi tinggi. Di Indonesia teknologi canggih masih sangat mahal, dan tenaga kerja manusia masih sangat murah dan banyak. Walaupun alat-alat canggih sudah banyak digunakan di indonesia namun jumlahnya hanya terbatas.. kebijakaan mengunakan teknologi tinggi ini harus memperhatikan mana yang lebih menguntungkan secara ekonomis, tenaga kerja manusia atau mesin? Di Indonesia penggunaan teknologi canggih pasti digunakan dan tidak bisa dihindari, karena tidak bisa mengunakan banayak tenaga manusia, misalnya pada ;

1. pengeboran minyak

2. bendungan air

3. produksi listrik

4. telekomunikasi

5. mesin pabrik transportasi dan lain-lain

c. Untuk Siapa (for who) Barang itu di Produksi ?

barang dan jasa yang diproduksi itu harus jelas dijual untuk siapa, agar barang dan jasa yang dipilih itu dapat terjual laku dipasar. Masyarakat mana yang jadi sasaran penjualan, demikian juga hasil yang diperoleh untuk siapa. Tentu akan lebih bijak jika seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati hasil usaha ekonomi itu. Inilah yang menjadi persoalan terutama dinegara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, dalam hal pemerataan hasil pembangunan. Didalam masyarakat diktator yang berkuasa, maka akan ditentukan oleh masyarakat yang berkuasa itu seperti di negara komunis, sedangkan dinegara kapitalis maka ditentukan oleh pengusaha-pengusaha besar dan perseoarangan. Sedangkan di negara Indonesia ada ditangan negara (pemerintah) atau di usaha swast

Tidak ada komentar:

Posting Komentar