Kamis, 08 Januari 2009

MATERI KELAS XI SEMESTER GENAP

BAB III

KELOMPOK SOSIAL

DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

A. KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang pada prinsipnya hidup berkelompok baik di lingkungan maupun di masyarakat. Keberadaan ini merupakan proses untuk berinteraksi atau berhubungan dengan yang lain. Dalam ilmu sosiologi kelompok sosial sering juga disebut dengan kerumunan yang dapat diartikan sebagai individu-individu yang berada pada tempat yang sama. Akan tetapi tetaplah ada perbedaan antara kerumununa dengan kelompok sosial.

Perbedaan antara kelompok sosial dengan kerumunan tersebut dibawah ini adalah :

Kelompok sosial Kerumunan

1. Bersifat tetap 1. Bersifat sementara

2. Memiliki tujuan sama 2. Tujuan berbeda

3. Interaksi jelas dan terfokus 3. Interaksi tidak terfokus

4. Mengarah pada pembentukan 4. Tidak mengarah pada pembentukan

Masyarakat

Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga terbentuklah masyarakat multikultural. Kata MASYARAKAT MULTIKULTURAL dapat kita pilah menjadi tiga kata yaitu :

a. Masyarakat

Artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama.

b. Multi

Berarti banyak atau beraneka ragam

c. Kultural

Berarti Budaya

Masyarakat Multikultural adalah kesatuan manusia atau individu yang memiliki beraneka ragam budaya. Oleh karena itu dalam masyaarakaatterdapat beranekaragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda.

Berikut ini pandangan ahli sosiologi tentang masyarakat multikultural

J.S FURNIVALL

Masyarakat multikultural terbentuk oleh dua atau lebih komunitas (kelompok), mereka ini secara budaya dan ekonomi terpisah satu sama lain. Struktur kelembagaan yang terdapat di dalam kelompok tersebut berbeda satu dengan lain.

NASIKUN

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak nilai. Hal ini terbentuk karena kelompok sosial yang ada di dalamnya memiliki sistem nilai tersendiri.

PIERRE L. VAN DE BERGHE

Masyarakat multikultural memiliki karakteristik sebagai berikut ini

a. Memiliki sub kebudayaan

b. Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik

c. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi

CLIFFORT GEERTZ

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatan-ikatan primordialitas. Ikatan ini kemudian berkaitan erat dengan label yang diberikan oleh individu/kelompok lain, dengan demikian setiap individu/kelompok memiliki karakter yang berbeda dengan yang lain.

Keaneka ragaman dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini :

1. Memiliki lebih dari subkebudayaan.

2. Membentuk sebuah struktur sosial.

3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi.

4. Rentan terhadap konflik sosial.

Dalam multikultural akan dijumpai perbedaan-perbedaan yang merupakan bentuk keanegaragaman seperti budaya, ras suku, agama. Dalam masyarakat multi kultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dengan mayoritas baik secara hukum maupun sosial. Kelompok sosial memiliki hubungan erat dengan masyarakat multikultural yaitu hubungan

1. Kelompok sosial sebagai unsur pembentuk masyarakat multikultural.

Macam-macam kelompok sosial belum tentu membentuk sebuah masyarakat multikultural, namun demikian masyarakat multi kultural tidak akan terwujud tanpa adanya kelompok sosial. Kelompok sosial dikatan sebagai salah satu unsur pembentuk masyarakat multikultural.

2. Kelompok sosial sebagai dinamisator masyarakat multikultural

Urutan terbentuknya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut;

a. Individu

b. Kelompok sosial

c. Masyarakat

d. Masyarakaat multikultural

Dari urutan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan unsur pembentuk masyarakat multikultural. Konflik pada mayarakat multukultural dapat saja terjadi karena didalamnya terdiri beranekaragam perbedaan akan tetapai hal ini dapat dicegah dengan cara masing-masing saling menjaga diri maupun menghargai.

3. Kelompok sosial sebagai pengikat masyarakat multikultural

Untuk mempertahankan masyarakat multikultural yang sudah baik perlu dibuat pengikat individu maupun kelompok agar tetap tejaga dengan baik. Pengikat hanya dapat dilakukan dengan bentuk loyalitas angota kelompok tersebut.

B. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA

Masyarakat indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya, bangsa, ras, suku, agama dan adat istiadat maka hal ini mejadi modal terbentuknya masyarakat multikultural.

1. Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia

Timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia dianalisa sebagai dampak dari adanya

a. Keanekaragaman Ras.

Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu

1. Ras Mongoloid

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini

- Kulit berwarna kuning samap sawo matang

- Rambut lurus

- Bulu badan sedikit

- Mata sipit

2. Ras Kaukasoid

Memiliki ciri-ciri berikut ini

- Hidung mancung

- Kulid putih

- Rambut pirang sampai coklat

- Kelopak mata lurus

3. Rasa negroid

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut

- Rambut keriting

- Kulid hitam

- Bibir tebal ddan kelopak mata lurus

b. Keanekaragaman suku bangsa

Di indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa, bahasa, adat istiadat maupun etnis yang menjadikan bentuk masyarakat multikultural.

c. Keanekaragaman golongan.

Golongan didasarkan pada persamaan tujuan atau kepentingan, sedangkan di Indonesia terdiri dari beranekaragam golongan yang membentuk masyarakat multikultural.

d. Keanekaragaman agama dan kepercayaan

2. Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia

Konflik terjadi karena adanya perbedaan yang dapat kita lihat dari masyarakat multikultural termasuk di Indonesia. Hal ini sering kita lihat adanya konflik baik di daerah maupun di perkotaan. Masyarakat indonesia dapat dikatan sebagai masyarakat mutikultural yang belum sempurna, hal ini dapat kita lihat dari beberapa hal yaitu :

a. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya

b. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi

c. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan

Masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural adalah sebagai berikut ;

a. Masalah Kultural

1. Loyalitas yang berlebihan

Mementingkan diri sendiri/kelompok secara berkelebihan secara membabi buta, akibatnya akan menghambat penyatuan dengan kelompok lain.

2. Etnosentris

Pandangan yang menganggap rendah kebudayaan dari kelompok lain.

3. Eksklusivisme

Sikap enggan berinteraksi dengan kelompok lain. Hal ini menjadikan sikap tertutup.

b. Masalah Kultural

Biasanya hal ini menyangkut masalah kondisi politik dan ekonomi. Kondisi politik yang tidak demokratis masyarakat ekonomi lemah akan semakin berat menanggung beban hidup.

C. KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial yang ada pada masyarakat multikultural bermacam-macam. Berikut ini adalah macam-macam kelompok sosial di masyarakat menurut pandangan para ahli sosiologi.

1. Solidaritas Mekanik dan organik.

Diperkenalkan oleh EMILE DURKHEIM bahwa kelompok manusia terbagi atas dua yaitu kelompok manusia didasarkan pada:

a. Segi mekanik

Merupakan bentuk naluriah yang ditentukan oleh pengaruh ikatan geografi, biogenetik dan keturunan lebih lanjut. Setiap kelompok dapat memenuhi kebutuhan tanpa bantuan dari pihak lain. Setiap anggota diikat oleh kesadaran kolektif sebagai satu kelompok dan kepercayaan yang bersifat memaksa.

b. Segi Fungsional

Merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang rasional. Bentuk solidaritas bersifat mengikat sehingga terbentung ketergantungan. Pengikatan berdasarkan kesepakatan yang terjalin.

2. Gemeinschaft dan Gesellsschaft

Konsep ini diperkenalkan oleh ahli sosiologi dari Jerman FERDINAND TONNIES yang berpendapat kelompok masyarakat terbagi menjadi :

a. Gemeinschaft

Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal, hal ini dapat terbentuk pada ikatan keturunan contohnya keluarga.

Jenis-jenis Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu:

- Blood yaitu mengacu pada ikatan kekerabatan ( garis keturunan )

- Place yaitu merupakan ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja.

- Mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan baik karena keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama.

b. Gesellsschaft

Adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas, contohnya ikatan para pedagang atau pekerja, buruh yang memiliki kepentingan secara rasional.

Perbedaan yang dapat kita simpulkan antara Gemeinschaft dengan gesellschaft

Gemeinschaft : Individu tetap menyatu walaupun ada perbedaan kelompok.

Gesellschaft : Walaupun menyatu tetap saja sebagai individu yang terpisah.

3. Kelompok Primer dan Sekunder

COOLEY DAN FARIS menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat, yaitu kelompok;

a. Primer

Ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim, ruang lingkupnya adalah keluarga, teman maupun rukun warga.

b. Sekunder

Ditandai dengan pergaulan yang formal, tidak pribadi dan bercirikan kelembagaan, misalnya partai politik atau organisasi formal lainnya.

4. In-Group dan out-group

Diperkenalkan oleh WILLIAM GRAHAM SUMMER yang membagi kelompok masyarakat menjadi dua yaitu:

a. In Group

Kelompok dalam artinya hanya melibatkan dari dalam kelompoknya saja. Biasanya memiliki ciri-ciri adanya persahabatan, kerjasama, keteraturan, kedamaian, solidaritas yang tinggi.

b. Out group

Sikap yang dilakukan terhadap kelompok lain.

3 komentar: